ItuBos - Telah terjadi kasus penyeretan penumpang dari maskapai United Airlines yang menghebohkan dunia ternyata hanya puncak sebuah gunung es. Setelah insiden yang menimpa Dr David Gao ini sempat mendunia, maka satu persatu kisah soal buruknya pelayanan United Airlines itu muncul.
Salah satunya warga asal Australia kota Melbourne, Maricelle mengisahkan insiden yang menimpa neneknya bernama Paz Orquiza (94). Dia mengenang, pada bulan Maret yang lalu, Paz ingin mengunjungi sejumlah kerabatnya di California, AS, dan ditemani putrinya Rose Benedicto.
Perjalanan dari Melbourne ke Los Angeles membutuhkan waktu sedikitnya 16 jam sehingga keluarga mereka harus patungan untuk membeli tiket kelas bisnis dengan harga 3.500 dolar atau sekitar Rp 46 juta, agar nenek Paz bisa nyaman sepanjang penerbangan. Kemudian sang nenek, melanjutkan perjalanan ke Maricelle, juga masih bisa makan sendiri tetapi butuh seseorang untuk memegangi tempat makan dan mengatur sandaran kursinya.
Di dalam penerbangan ke Los Angeles, Rose bolak-balik dari kelas ekonomi ke kelas bisnis untuk membantu ibunya. Sepanjang perjalanan menuju Los Angeles semuanya berjalan dengan lancar, Rose juga bisa membantu nenek Paz dengan seizin pramugari kelas bisnis. Namun, saat akan kembali ke Australia, United Airlines tidak mengizinkan skema yang serupa dilakukan.
"Hanya ada dua pilihan yang ditawarkan kepada kami, yaitu Nenek saya harus tetap berada di kelas bisnis tanpa bantuan saat makan atau ke kamar mandi. Akhirnya nenek saya pun harus memilih duduk di kelas ekonomi selama 16 jam," kata Maricelle.
Kemudian pihak keluarga langsung mengajukan keluhan kepada maskapai United Airlines. Dan setelah dua pekan penyidikan ternyata pihak maskapai menyimpulkan hal yang berbeda. United Airlines kemudian meminta maaf dan menawarkan kompensasi berupa voucer penerbangan bernilai Rp 6,6 juta dan pengembalian uang tiket sebesar Rp 11,5 juta. Tidak puas dengan respon maskapai United Airlines, maka keluarga nenek Paz beralih ke Facebook dan menceritakan seluruh kisah mereka.
0 komentar:
Posting Komentar