Dalam perdebatan DKI Jakarta sempat kedua Paslon terlibat sesi tanya jawab dalam debat kandidat yang diadakan KPU DKI, tadi malam. Pada kesempatan itu, Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan mencotohkan gaya Proklamator Presiden pertama Soekarno, mengkritik cagub nomor dua Basuki Tjahaja Purnama dengan percakapan yakni selain bekerja, seorang pemimpin juga harus bisa menyampaikan kata-katanya dengan baik.
“Hargai kata-kata untuk membangun manusia. Kalau anda meremehkan kata-kata, berarti anda memecah belak pihak warga Jakarta.” Kata Anies.
Sebelumnya, Ahok juga menyatakan dengan gencarnya pembangunan fisik di pemerintahan bukan berarti merupakan pembanguan mutu manusia, oleh karena itu, pembangunan fisik yang baik itu secara otomatis pasti akan meningkatkan mutu manusia.
Jawaban Ahok menanggapi pernyatan dari Anies yang menilai pemerintah Ahok terlalu fokus pada pembangunan fisik atau seperti istilah sebagai benda mati. Ahok juga mencontohkan seperti Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), itu merupakan pembangunan yang dilakukan dengan serangkaian kajian, seperti taman yang bisa diharapkan menjadi salah satu wadah tempat sosialisai bagi warga yang masih berada di dalam janin sampai ke lansia.
Setelah Ahok menjawab pertanyaan Anies, Ahok sempat melontarkan sindiran balik yang dinilainya pembangunan itu bukan sekedar teori, tapi pembangunan yang baik harus ada praktik seperti terjun kelapangan melihat pembangunan tersebut.
“Kalau tidak bangun benda matinya, itu namanya teori, ngajar. Dosen dikampus (bicara) hanya mau bangun ini itu, tapi enggak ada action-nya.” Kata Ahok.